Tribratanews.banjarnegara.jateng polri.go.id – Masyarakat Banjarnegara diimbau agar waspada terhadap virus covid-19. Selain itu masyarakat supaya waspada terhadap isu pandemi jadi alat pemecah belah bangsa, hal itu terungkap dalam forum diskusi Focus Group Discussion (FGD) dengan tajuk “Bersama Kita Cegah Penyebaran Covid-19” dengan Polres Banjarnegara, Kodim 0704, Dinkes, Sarsipol, BPBD, Indakop, Dishub, Organda dan Satpol PP di Aula Samgraha Marga Rupa Mako Polres Banjarnegara, Kamis (19/11/20).
Kapolres Banjarnegara AKBP. Fahmi Arifrianto,. S.H,. S.I.K,. M.H,. M.Si, mangatakan, adanya pandemi covid-19 ini akan dimanfaatkan segelintir orang yang tidak bertanggung jawab yang punya kepentingan. Namun begitu, ia berharap di Banjarnegara tidak ada yang jadi korban.
“Saya harapkan kita semua di Banjarnegara tidak menjadi korban, dimana satu pihak dengan pihak yang lain saling menyalahkan, saling mencari kelemahan dan nanti kalo sudah saling mencari keselahan maka tembakannya random,” katanya.
Menurutnya, musuh kita saat ini virus covid-19, sehingga jangan sampai adanya virus justru jadi alat untuk menekan persatuan dan kesatuan bangsa.
“Mari kita melaksanakan tugas secara bersama-sama karena musuh kita saat ini covid-19, sehingga kita bisa menekan Penyebaran Covid-19,” tuturnya.
Plt. Kepala Dinkes Kabupaten Banjarnegara dr. Latifa Hesti Purwaningtyas, M.Kes, mengatakan, bahwa yang paling penting untuk menekan penyebaran covid-19 dengan melaksanakan protokol kesehatan.
“Apapun paling penting adalah pencegahan dengan 3M +, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan tidak berkerumun,” katnya.
Lanjur dr. Latifa, stigma negatif terhadap pasien covid harus disosialisasikan pada masyarakat.
“Asosiasi negatif terhadap seseorang yang positif justru bisa memperparah situasi, stigma bisa bisa sangat melukai hati seseorang atau kelompok bahkan lebih berdampak negatif bagi kesehatan mental dibandingkan virus corona itu sendiri,” ujarnya.
Sementara Kepada Dinas Perhubungan Kabupaten Banjarnegara Muhammad Iqbal, SE Mengatakan, bahwa dalam menghadapi virus harus kompak dan jangan sampai teradu domba.
“Secara teknis teknis kita juga harus kompak,” katanya.